

Sejarah STKIP Gotong Royong Masohi
Pendirian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gotong Royong Masohi berasal dari kepedulian beberapa tokoh pendidikan Kabupaten Maluku Tengah terhadap rendahnya mutu pendidikan di Maluku pasca konflik sosial Maluku tahun 1999. Beberapa penyebab terpuruknya kondisi pendidikan Maluku saat itu adalah kekurangan tenaga guru di semua sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah, rusaknya fasilitas pendidikan dan fasilitas umum, kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tidak stabil, dan sulitnya akses melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini menggerakan hati Founding Fathers STKIP Gotong Royong Masohi untuk mendirikan sebuah institusi yang dapat menyediakan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat.Pada tahun 2002, Universitas Gotong Royong (Unigoro) Masohi, sebagai cikal bakal STKIP Gotong Royong Masohi beroperasi. Setahun kemudian Unigoro mengalami peleburan menjadi STKIP Gotong Royong Masohi yang menyelenggarakan 3 program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Biologi, dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Izin pendirian STKIP Gotong Royong Masohi yang menyelenggarakan program studi tersebut disahkan melalui SK Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 149/D/O/2003 tanggal 5 September 2003. Sejak beroperasi, STKIP Gotong Royong Masohi telah melakukan akreditasi institusi dengan nilai akderitasi BAIK. Begitu juga, Program Studi Pendidikan Biologi telah melakukan akreditasi dengan nilai akreditasi BAIK, Program Studi Pendidikan Matematika dengan nilai akreditasi BAIK dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan nilai akreditasi B. Selama beroperasi, lulusan yang diluluskan mayoritas saat ini telah menjadi tenaga pendidik (guru) di seluruh pelosok Maluku dan Papua.